0

Mengembangkan rencana pelatihan yang wajar dan dapat dicapai. Untuk meningkatkan stamina, Anda harus memulai dari yang kecil dan secara bertahap naik ke tingkat yang Anda inginkan.

Mengembangkan rencana pelatihan yang wajar dan dapat dicapai. Untuk meningkatkan stamina, Anda harus memulai dari yang kecil dan secara bertahap naik ke tingkat yang Anda inginkan.
Mulailah dengan berjalan kaki. Berjalan dapat meningkatkan efisiensi jantung dan paru-paru, mendongkrak tingkat energi Anda, memperkuat otot-otot di kaki Anda dan membantu Anda untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak di malam hari.
Sudah? Sekarang coba naik sepeda. Hal ini penting untuk menemukan bentuk latihan yang Anda nikmati. Jika Anda menikmati apa yang Anda lakukan, berarti Anda meningkatkan kesempatan untuk sukses.
Dorong diri Anda untuk melampaui batasan-batasan yang sudah Anda tentukan. Ini akan memompa semangat Anda untuk berlatih guna mendongkrak stamina.
Berjalan lebih jauh, berjalan pada kecepatan yang lebih cepat, mengayuh sepeda Anda lebih jauh dari minggu lalu, dan menggowesnya lebih cepat lagi akan mampu membangun kekuatan. Apapun tujuan Anda, Anda akan melihat dan merasakan hasilnya.
0

Cara Alami Untuk Memulihkan Stamina

Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi bisa menyebabkan sederet keluhan, seperti penurunan stamina, hilangnya konsentrasi, pusing atau rasa mual. Orang-orang yang aktif berolahraga termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami dehidrasi.
Beberapa penyebab terjadinya dehidrasi pada orang yang aktif berolahraga adalah kurangnya asupan cairan, keluar keringat berlebihan, serta kebiasaan minum hanya pada saat haus.
“Pada mereka yang tergolong aktif, kekurangan cairan bisa mengakibatkan lesu, nyeri persendian dan sakit otot. Jika kelebihan cairannya sudah lebih dari 8 persen, orang tersebut bisa mengalami halusinasi bahkan pingsan,” kata Emilia Achmadi, ahli gizi dari SEHATI dalam acara diskusi kesehatan bertajuk Penuhi Kebutuhan Hidrasi bagi Pribadi Aktif yang diadakan oleh Nestle Pure Life di Jakarta beberapa waktu lalu.
Mereka yang berolahraga juga bisa kehilangan cairan tubuh karena intensitas latihan, suhu, serta ketinggian. Karena itu Emilia menganjurkan agar kita memantau kebutuhan hidrasi tubuh sepanjang kegiatan olahraga.
American College of Sport Medicine menganjurkan beberapa hal untuk mencegah dehidrasi, antara lain mengonsumsi sekitar setengah liter air 2-3 jam sebelum berolahraga, kemudian minum kembali sekitar 250 ml sekitar 10-20 menit sebelum berolahraga, serta minum 250 ml lagi saat berolahraga.
Emilia tidak menganjurkan konsumsi sport drink untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat berolahraga. “Tidak dianjurkan, kecuali Anda adalah atlet yang berolahraga dengan intensitas tinggi selama lebih dari 2 jam, misalnya atlet maraton atau atlet sepeda,” paparnya.
Demikian juga halnya dengan minuman isotonik. Jika Anda tidak sedang terburu-buru untuk mengganti cairan yang hilang seperti pada pasien diare, Emilia menyarankan agar kita membuat sendiri minuman isotonik.
“Isotonik itu berarti konsentrasinya sama dengan cairan tubuh. Contoh minuman isotonik adalah oralit. Kita bisa membuat sendiri minuman ini dengan mencampurkan 900 ml air, ditambah gula 50 gr, garam 1,5 gram dan irisan lemon,” kata wanita yang setiap harinya mengonsumsi minuman isotonik alami ini.
Begitu haus, sebaiknya segera minum, kalau tidak lama kelamaan tubuh bisa lelah. “Kalau bisa minumlah sebelum haus karena haus merupakan sinyal bahwa tubuh sudah kekurangan cairan,” katanya.
0

Tips Bersepeda Untuk Meningkatkan Stamina

Bagi pembalap profesional terutama pembalap spesialis sprint (sprinter) adalah mutlak finish terdepan di garis finish, sedangkan para hobies ataupun penggemar olah raga sepeda terutama yang menggeluti olahraga balap sepeda, pasti bertanya-tanya bagaimanakah dapat memacu roadbike mereka hingga mencapai kecepatan 40mph (64.37 km/h) bahkan lebih.

Hingga saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa the fastest sprinter pro tour adalah pembalap Inggris dari Columbia HTC “The Mankman” Mark Cavendish. Sedangkan untuk raja velodrome adalah pembalap Inggris Chris Hoy, para sprinter tersebut mampu memacu sepeda mereka hingga 60mph.


Bagi pembalap profesional terutama pembalap spesialis sprint (sprinter) adalah mutlak finish terdepan di garis finish, sedangkan para hobies ataupun penggemar olah raga sepeda terutama yang menggeluti olahraga balap sepeda, pasti bertanya-tanya bagaimanakah dapat memacu roadbike mereka hingga mencapai kecepatan 40mph (64.37 km/h) bahkan lebih.

Hingga saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa the fastest sprinter pro tour adalah pembalap Inggris dari Columbia HTC “The Mankman” Mark Cavendish. Sedangkan untuk raja velodrome adalah pembalap Inggris Chris Hoy, para sprinter tersebut mampu memacu sepeda mereka hingga 60mph.

Chris Hoy dan Mark Cavendish, mereka berdua adalah sprinter. Mereka mampu menjadi yang tercepat dilintasan akan tetapi Hoy dan cavendish mempunyai disiplin ilmu yang berbeda dalam hal Sprint.
Chris Hoy berlaga di velodrome yang membutuhkan akselerasi yang mendadak dan sesaat. Chris Hoy ketika start dengan berdiri, sedang Cavendish adalah pembalap Pro Tour roadrace yang memerlukan endurance (daya tahan) yang lebih dibandingkan pembalap sprint velodrome (track).

Cavendish memiliki ketahanan (endurance) yang baik. Tidak hanya endurance, Mark Cavendish juga memiliki tim yang sempurna, Columbia HTC mengantarkan dan melindungi Cavendish untuk mendapatkan posisi bagus ketika sprint.

Sprint, pada dasarnya ada 3 hal pokok yang menjadi kunci utama untuk meningkatkan skill sprint kita yaitu;
1. Output Endurance yang besar
2. Berat Badan proporsional
3. Toleransi anaerobik yang baik

Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan Sprint, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah teknik yang sempurna, koordinasi yang sempurna (team work) dan tentunya practise make perfect.
0
Tehnik Menanjak

 Bersepeda memang sangat menyenangkan, rute dan trek yang kita tempuh tentunya sangat beragam. Trek yang cenderung flat dan turun tentunya tidak memberikan banyak masalah bagi kebanyakan orang, akan tetapi bagaimana ketika kita menemui trek dengan medan tanjakan yang cukup ekstrim.
Zona sepeda kali ini memberikan tips dan trik untuk mengatasi kesulitan ketika kita bersepeda pada trak tanjakan (climb).
Persipan fisik yang matang dan kondisi sepeda yang fit tentunya menjadi hal pokok ketika kita bersepeda dimedan atau trek apapun baik flat trek (mendatar), descent (turunan) dan Climb (tanjakan).
Para penggemar Road bike (sepeda balap) tentunya bersepeda dijalan aspal yang cenderung halus, tidak menuntup kemungkinan para rider MTB juga bersepeda dijalan aspal untuk Cross Country atau keseharian dalam bersepeda baik untuk bekerja, sekolah ataupun sekedar berolahraga (fitness).
Medan aspal lebih cenderung digemari para roadbiker sedangkan medan offroad lebih cenderung untuk rider MTB, tips dan trik apakah yang tepat mengatasi medan tanjakan (climb) baik untuk road biker ataupun rider MTB.
Penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), posisi ketinggian seatpost dan posi badan sangat menentukan kenyamanan kita ketika melibas tanjakan.
Penyesuaian Suspensi :
Tips ini untuk para rider MTB terutama cross country (XC) baik untuk medan aspal maupun offroad ringan. Ketika menghadapi tanjakan usahakan kunci (lock) suspensi depan anda agar tidak bekerja naik – turun.
Tips ini dengan tujuan ketika menanjak dan anda berdiri diatas sadel (sadle) untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga anda tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun.
Suspensi yang static membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank.
Untuk sepeda MTB yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya rider tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Untuk roadbiker penyesuaian suspensi tidak perlu karena fork depan sepeda balap sudah static.
Teknik Shifting
Tips ini berlaku untuk rider MTB maupun Roadbiker, shifting atau yang lebih dikenal dengan pemindahan gigi transmisi tentunya sudah akrab bagi anda penggemar olah raga sepeda. Shifter biasnya terletak pada handle bar (stang kemudi) sepeda kita. Shifter adalah perangkat yang terhubung dengan FD (front deraileur) dan RD (rear derailleur), FD dan RD inilah yang bertugas memidahkan gigi (chainrings) baik depan maupun belakang.
Shifting yang benar pada saat tanjakan tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi rider.
Untuk rider yang mempunyai power (tenaga) dan otot kaki yang kuat, tidak menjadi masalah menggunakan Chainring (gir) depan paling besar dan gir belakang paling kecil,  karena shifting dengan model ini akan memberikan akselari maksimum pada saat kita menganyuh sepeda.
Untuk rider pemula shifting dengan menggunakan chainring (gir) depan paling kecil  dan belakang paling besar, memberikan kenyamanan ketika mengayuh pedal. Konsekuensi teknik shifting seperti ini, sepeda berjalan pelan. Tips untuk teknik ini usakan untuk tidak berdiri diatas sadel akan tetapi percepat putaran kayuhan pedal rider.
Dengan berlatih dan kebiasaan bersepeda, kita akan menemukan sendiri kemampuan otot kaki kita ketika menghadapi medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih ditanjakan rider dapat mengukur shifting pada gir berapa yang tepat untuk menghadapi climb trek.
Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel (sadle)
Seatpost (dudukan sadel) tentunya tidak terpisahkan dengan sadel (tempat duduk rider). Energi dan tenaga rider ketika melewati trek menanjak (climb) banyak terkuras. Tips untuk pengaturan seatpost ketika melewati tanjakan adalah usakan seatpost pada posisi maksimum kayuhan rider.
Ukur panjang kaki rider dengan meteran dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak kaki hingga pangkal selangka. Kemudian ukur panjang Crank leght (lengan crank), misal panjang kaki 75cm dan crank lengt 25cm total adalah 95cm.
Tarik keatas meteran dari poros BB (Buttom Bracket) hingga sadle, sesuaikan ketinggian sadle dengan ukuran yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika kaki kita mengayuh sepeda.
Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika anda naik diatas sadle dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180 derajat).
Tips pengaturan ketinggian seatpost tersebut bertujuan agar energi dan tenaga rider ketika menganyuh diatas sadle tidak terbuang percuma.
Posisi Rider (Berdiri dan Duduk)
Standing Up (berdiri)
Kelebihan :
- Otot kaki bekerja maksimal dan menyeluruh, tekanan tidak hanya pada satu otot.
- Diperlukan power yang besar, sehingga akselerasi pada saat tanjakan menjadi lebih mudah.
Kekurangan :
- Rider menggunakan lebih banyak energi, karena kaki menopang berat tubuh secara keseluruhan.
- Posisi berdiri ketika menanjak mengakibatkan rider tidak bisa berjalan pelan karena cenderung melakukan akselerasi cepat.
Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
- Posisi rider duduk diatas sadel tentunya membuat badan terasa lebih rileks (santai), karena energy tidak terkuras berlebih.
- Beban tubuh bertumpu pada sepeda bukan pada kaki, otomatis energy yang anda punya lebih hemat.
- Rider dapat mengatur ritme bersepeda, baik untuk akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
- Rider dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada satu otot ketika trek tanjakan.
Pada dasarnya posisi duduk ketika bersepeda di medan tanjakan lebih baik dibandingkan ketika kita berdiri, energi yang kita keluarkan lebih sedikit dibandingkan posisi berdiri (standing-up).
Ketika rider melewati tanjakan yang tinggi, rider dapat mengkombinasikan 2 metode tersebut.
Posisi berdiri yang singkat ketika tanjakan tajam dapat menaikan ritme kayuhan sepeda kita.
Fokuskan posisi berdiri kita ketika mengayuh pada putaran crank, tips ini dapat menjaga tubuh tetap santai.
Kondisi sepeda yang prima juga sangat menentukan kesukseskan kita ketika melibas trek tanjakan. Berikan pelumas pada bagian pedal dan crankset.
Untuk roadbiker posiskan lengan tangan pada handle bar bagian atas dan usahankan lengan tangan tetap pada posisi santai.
Untuk rider MTB dan Roadbiker yang menggunakan flat bar, anda dapat menambah aksesoris pada handle bar berupa Tanduk (Bar End). Fungsi Bar End lebih untuk kenyamanan rider ketika menanjak.
 
Copyright © I'm a Geomatic